- Gebyar Kesehatan Rangkaian Program Pembinaan Wilayah Berkelanjutan
- Kuliah Tamu Metode Penelitian Kualitatif
- Sarasehan Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Peer Educator Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat di Wilayah Binaan
- Sarasehan Prodi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan
- Diskusi Terarah Dalam Rangka Pengabdian Kepada Masyarakat
- Yudisium Akhir Program Sarjana Terapan Promosi Kesehatan
- Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Mendapatkan Akreditasi Unggul
- Melatih Kemampuan Komunikasi Sejak Dini
- Selamat datang Mahasiswa baru
Peer Educator Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat di Wilayah Binaan
PELATIHAN PEER EDUCATOR DALAM RANGKA PENGUATAN TRANSFORMASI KESEHATAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENINGKATAN KAPASISTAS KADER POSYANDU SEBAGAI AGENT OF CHANGE PADA PRIORITAS PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TYPE 2 DAN PENURUAN ANGKA KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN BALEARJOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOWIJEN KOTA MALANG TAHUN 2024
Menindaklanjuti hasil FGD / diskusi terarah yang dilakukan sebelumnya di Kelurahan Balearjosari Kota Malang dengan tema PENGUATAN TRANSFORMASI KESEHATAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENINGKATAN KAPASISTAS KADER POSYANDU SEBAGAI AGENT OF CHANGE PADA PRIORITAS PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TYPE 2 DAN PENURUAN ANGKA KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN BALEARJOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOWIJEN KOTA MALANG TAHUN 2024, Jurusan Promosi Kesehatan melakukan PELATIHAN PEER EDUCATOR untuk kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan sebagai agen perubahan dalam membantu masyarakat mencegah dan menanggulangi stunting dan diabetes mellitus type 2 di wilayahnya.
Kegiatan dilakukan selama 2 hari pada tanggal 9 - 10 Oktober 2024 dengan fokus yang berbeda, yaitu hari pertama pelatihan untuk meningkatkan kapasitas untuk pencegahan dan penanggulangan stunting, dan hari kedua pelatihan untuk meningkatkan kapasitas untuk pencegahan dan penanggulangan DM type 2. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dengan mayoritas ibu dan bapak yang sudah lanjut usia dengan antusias. Adanya diskusi, tanya jawab, curah pendapat dan ice breaking menjadikan kegiatan pelatihan terasa menyenangkan dan tidak melelahkan.
Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah adanya aksi dari kader kesehatan terhadap balita stunting untuk secara rutin membawanya ke posyandu dan memastikan kesehatan bayi dan balita hingga stunting dapat ditanggulangi. Adapun terhadap penderita DM type 2, maka para penderita mendapat bimbingan untuk senantiasa memeriksakan dan menjaga kesehatannya sehingga dapat menanggulangi DB type 2 yang telah diderita olehnya. (AZ)