
- Gebyar Kesehatan Rangkaian Program Pembinaan Wilayah Berkelanjutan
- Kuliah Tamu Metode Penelitian Kualitatif
- Sarasehan Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Peer Educator Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat di Wilayah Binaan
- Sarasehan Prodi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan
- Diskusi Terarah Dalam Rangka Pengabdian Kepada Masyarakat
- Yudisium Akhir Program Sarjana Terapan Promosi Kesehatan
- Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Mendapatkan Akreditasi Unggul
- Melatih Kemampuan Komunikasi Sejak Dini
- Selamat datang Mahasiswa baru
Benefit Mengasah Softskill

Tuntutan mahasiswa tidak hanya bagaimana mengembangkan hardskill yang harus dimiliki. Memang, belajar terkait keilmuan yang disiapkan di perkuliahan adalah kewajiban. Hal tersebut yang menjadi alasan setiap mahasiswa untuk belajar di kampus manapun. Namun, terkait softskill sebagai cara lain untuk pengembangan kemampuan dan karakter mahasiswa selayaknya mendapatkan perhatian. Banyak pelajaran yang ditemui dalam berbagai kegiatan pengembangan softskill.
Bukan hanya tentang belajar membagi waktu sejak awal, namun mereka bisa mencoba berprestasi dan memberikan nilai tambah pada kemampuan dirinya. Ditambah dengan keahlian yang semakin lama terasah, maka peluang menjadi seorang ahli pun sangat terbuka lebar. Benefit-benefit lainnya tentu hanya tinggal menunggu waktu saja.
Bahkan seorang budayawan Sujiwo Tejo dalam status media sosialnya pernah mengatakan, “Abis lulus kuliah, saranku carilah pekerjaan yang kamu suka. Ekstremnya, gak digaji pun gapapa. Dengan suka sama kerjaanmu, keahlianmu akan menjadi khas jelang usia 35. Mereka yang lulus kuliah langsung ngejar duit, pada usia jelang 35 masih gak khas keahliannya. Di atas 35 tahun mestinya duit yang nyari kamu, kalau kamu masih nyari duit.. berarti ada yang keliru saat masa remajamu. Di atas 35 tahun, mestinya kamu udah punya keahlian khas yang kalau tentang hal itu mau gak mau orang akan nyari kamu siapa pun presidennya,” *
Proses yang demikian inilah sedang dicoba dua Srikandi cantik dari K3, Rizka Yunita Parma dan Aurelia Artha Mey Chillia. Menekuni olahraga bela diri Tarung Derajat semenjak bangku SMA, tidak hanya mampu mendapatkan hadiah berupa uang semata. Sertifikat yang diperoleh ternyata menjadi salah satu kemudahan yang didapat untuk melanjutkan studi di Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Poltekkes Kemenkes Malang. Testimoni mereka terlampir di bawah ini :
(Testimoni Rizka Yunita Parma dan Aurelia Artha Mey Chillia)
Hal lainnya, mereka menyadari bahwa lebih terlatih dalam hal fisik maupun mental. Seorang profesional saat berkecimpung di dunia kerja tentu akan membutuhkan keduanya. Apalagi bagi seorang praktisi K3 yang sangat diharapkan kontribusinya dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dimanapun ia bernaung. Harapan akan zero accident akan melekat pada dirinya, sampai kapanpun.
* Sumber : https://www.telusur.co.id/detail/sudjiwo-tedjo-tekankan-asah-keahlianmu-sampai-usia-35-ini-alasannya
3.png)